Sinopsis Si Jamin dan Si Johan
Karya Merari Siregar
Si
jamin dan Si Johan menceritahkan tentang kisah hidup dua orang anak bernama
Jamin dan Johan. Jamin dan Johan adalah anak dari Bertes dan Mina. Bertes
memiliki kelakuan yang kurang baik sejak masa mudanya. Pada umur 20 tahun, dia
meninggalkan ibunya yang sudah tua untuk menjadi serdadu. Bahkan samapi ibunya
meninggal Bertes tidak pernah mengirim kabar pada ibunya.
Beberapa tahun kemudian Bertes
menikah dengan Mina. Mereka memiliki 2 orang anak, yakni Jamin dan Johan.
Tetapi walaupun sudah menikah dan mempunyai anak, kelakuan Bertes tidaklah
bertambah banyak. Bertes suka mabuk-mabukan, walaupun sudah berkali-kali
dinasehati oleh Mina, Bertes tidak pernah mendengar. Kelakuan Bertes tersebut
membuat Mina makan hati dan akhirnya meninggal.
Setelah Mina meninggal, Bertes
menikah lagi dengan perempuan lain bernama Inem. Tidak berbeda dari Bertes,
Inem yang merupakan ibu tiri dari Janim dan Johan ini memiliki tingkah laku
yang sangat buruk. Inem suka mabuk dan menghisap candu. Uang simpanan Mina
dihabiskan untuk membeli candu. Perkakas rumahpun satu demi satu dijual untuk
membeli candu. Inem juga berbuat sesuka hati kepada Jamin dan Johan. Ia memaksa
Jamin meminta-minta setiap hari dan uang hasil meminta-minta itu dihabiskan
untuk membeli candu.
Suatu pagi, Inem memeriksa Janim pergei
meminta-minta dan mengancam agar tidak pulang sebelum mendapatkan sejumlah
uang. si Jamin pun pergi ketempat diamana ia bisa mengemis. Sampai malam hari,
Jamin belum bisa mendapatkan uang yang diminta oleh ibu tirinya. Karena
kelelahan dan kelaparan, Jamin pingsan di depan toko obat. Esok paginya,
pemilik toko obat dan istrinya yaitu Kong Sui dan Nyonya Fi menemukan si Jamin
tergeletak tak sadarkan diri. Merekapun member Jamnin makanan, pakaian, dan
uang sebanyak yang diminta oleh ibu tirinya. Lalu si Jamin dibiarkan untuk
kembali pulang.
Ketika si Jamin sampai di rumah,
uang yang diberikan Kong Sui dan Nyonya Fi diambil oleh Inem. Pakaian yang
digunakan si Jamin juga hendak dijualnya. Tapi saat Jamin merogoh kantung
celananya, ia menemukan cincin Nyonya Fi. Karena itulah ia tidak mau meleoas
celananya. Tidak beberapa lama Inem pun mengetahui tentang cincin itu, sehingga
cincin itu diambil juga oleh Inem. Sementara itu Bertes ditahan oleh polisi
karena dituduh membunuh orang.
Esok paginya Jamin kembali disuruh
meminta-minta oleh Inem. Ditengah jalan ternyata Johan juga ikut pergi sambil
membawa cincin Nyonya Fi yang berhasil ia ambil dari Inem. Tetapi di jalan si
Jamin tertabrak trem dan dibawa orang kerumah akit. Si Johan yang kebingungan
pergi ketempat Kong Sui dan istrinya lalu menceritakan perihal kecelakaan yang
dialami Jamin. Nyonya Fi yang kasihan pada Johan, lalu mengajak anak itu
kerumah sakit untuk melihat Jamin. Tetapi sayang, beberapa saat kemudian Si
Jamin akhirnya meninggal karena sudah parah dan tidak dapat tertolong lagi.
Setelah Si Jamin meninggal, Johan tinggal dirumah Kong Sui
dan dibiayi sekolahnya. Sementara itu, Si Inem ditemukan mati lemas tenggelam
di sungai. Tiga bulan kemudian Bertes keluar dari tahanan, ia pun menyesali
kelakuannya yang menyebabkan anak dan istrinya meninggal dunia. Bertes pun
pergi kerumah Kung Sui untuk meminta maaf pada Johan dan berterima kasih kepada
Kong Sui dan istrinya.
ANALISA Si Jamin dan Si Johan
Unsur Intrinsik
1. Tema
Tema
dalam novel ini yaitu tentang kisah kehidupan keluarga yang
2. Alur
Alur
yang digunakan dalam novel ini yaitu alur maju, dimana semua peristiwa
diceritakan secara runtut
3. Sudut Pandang
Sudut
pandang yang digunakan dalam novel ini yaitu sudut pandang orang ketiga
4. Gaya bahasa
Gaya
bahasa yang digunakan dalam novel ini cenderung memakai gaya bahasa penegasan.
Karena pada dasarnya problem yang terkandung dalam cerita ini cukup kompleks
dan memerlukan penegasan pada bagian-bagian tertentu.
5. Tokoh dan Penokohan
Jamin = Baik
hati,penurut,penyabar,rajin,jujur
Johan = Penurut,pendiam,penyabar
Bertes = Keras
kepala,berani,mudah terbawa pergaulan
Mina = Baik
hati,ramah,bertanggung jawab
Inem = Jahat,berani,Pergaulannya
buruk
Kong
Sui = Baik
hati,mudah dihasut, suka menolong, penyayang
Nyonya
Fi = Baik
hati, penyayang, suka menolong
6. Amanat
Dalam
novel ini banyak kita temukan nasihat atau pesan-pesan yang akan sangat berguna
bagi kita, yaitu setiap perbuatan entah itu baik atau buruk pasti akan
mendatangkan ganjaran yang setimpal. Cerita ini juga mengingatkan kita akan
penderitaan dan kesulitan orang-orang yang kekurangan.
Unsur
Ekstrinsik
1. Nilai moral
yang terkandung dalam novel ini yaitu rasa persaudaraan yang kuat dan saling mengasihi antara Jamin dengan Johan
2. Nilai agama
yang dapat diambil yaitu dalam hidup yang berat ini harus dijalani dengan
ikhlas, seperti Jamin yang selalu ikhlas
dengan hidupnya walaupun sedang sulit.
3. Nilai sosial
budaya yang terdapat dalam novel ini yaitu kesederhanaan rumah yang mereka huni
menunjukan kesederhanaan mereka dalam kehidupan sosial
4. Nilai Pendidikan
dapat kita lihat saat setelah Jamin meninggal si johan pun tinggal bersama kong
fu karena mereka tak punya anak, lalu mereka menyekolahkan si johan, dan
kehidupan si johan berubah teratur. Setelah mengenyam bangku pendidikan
kehidupan johan menjadi terarah.
Komentar
Tema yang
diangkat dalam novel ini cukup menarik. Banyak pelajaran yang dapat kita ambil
dari novel ini yaitu tentang pentingnya kasih sayang dan rasa perduli antara
saudara maupun keluarga. Alur maju dalam novel ini mempermudah pembaca memahami
setiap peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam novel ini. Amanat dalam novel
ini membuat kita bisa menyadari akan pentingnya sikap menghargai kehidupan yang
telah diberikan Tuhan kepada kita, sehingga kita harus memanfaatkan kehidupan
ini dengan sebaik mungkin bukan malah menyia-nyiakannya.
Komentar
Posting Komentar